#navbar-iframe { display: none !important; } Blog Kang Cepot: Berapa Kalikah Kita Mengunyah?????

Saturday 28 January 2012

Berapa Kalikah Kita Mengunyah?????

Mengunyah makanan ternyata berkaitan erat dengan kesehatan. Dalam mengunyah makanan bahkan kita bisa menjadikannya sarana berzikir yang menyehatkan jiwa.
Berapa kalikah anda mengunyah makanan di dalam mulut? Sebelum kita menjawabnya , kita periksa dulu apa yang terjadi saat kita mengunyah.
Saat kita mengunyah makanan, sebenarnya kita melakukan proses pra-pencernaan, artinya pencernaan sebenarnya di mulai dari mulut, bukan perut. Makanan dihaluskan agar bisa terserap dengan baik dalam tubuh. Air liur juga akan membantu proses ini dengan memecah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil berikut zat yang terkandung di dalamnya.
Proses kimiawi dari pencernaan juga dimulai dengan mengunyah. Kontak makanan dengan dengan air liur bukan hanya penting karena dapat membantu untuk melumasi makanan, sehingga memudahkan makanan (terutama yang dikeringkan) lulus lebih mudah ke kerongkongan, tetapi karena air liur mengandung enzim yang berkontribusi pada proses kimia pencernaan.
Bila makanan tidak dikunyah dengan baik dan fragmen makanan masih terlalu besar sampai saat di perut untuk dihancurkan, maka pencernaan sempurna tidak terjadi. Ingat bahwa gigi hanya ada di mulut sementara usus dan lambung tak memiliki gigi. Ekstrak dari makanan akan gagal diserap. Bakteri juga akan timbul yang menjadi penyebab utama gangguan di perut dan usus. Selain itu, otot perut akan rileks jika proses mengunyah sempurna dan pemilahan mana yang sari dan sisa makanan sudah dapat dimulai yang membuat kerja pankreas dan lambung lebih ringan.
Menurut seorang ahli gizi, Prof Hiromi Shinya, dalam bukunya the Miracle of Enzyme, mengunyah perlu diperhatikan dan menjadi unsur penting bagi kesehatan. Melihat proses-proses ini tentulah terbayang bahwa mengunyah yang cepat atau makan secara terburu-buru tak baik bagi pencernaan.
Menurut Prof Hiromi, mengunyah yang baik adalah antara 30-60 kali untuk makanan biasa, sedangkan untuk makanan yang sulit dicerna sebanyak 70-75 kali. Jika jumlah kunyahan sedikit misal hanya 7-10 kali maka sebagian makanan  itu akan terbuang tanpa terserap dan bahkan menimbulkan pembusukan yang menghasilkan banyak zat membahayakan dalam perut.
Karenanya, bersungguh-sungguhlah dalam mengunyah makanan anda dengan tenang, rileks dan bahagia. Bayangkan bahwa makanan itu akan sampai di perut anda dan menjadi bagian penting yang akan mempengaruhi hidup anda. Kunyahlah sampai anda tak lagi tahu mana tangkai dan bunga brokoli, mana kulit dan daging ayam. Dan mana butiran nasi dan serpihan bawang. Jadi harus halus dan lunak sekali. Dengan begitu, anda punya waktu lama untuk menikmati makanan dalam mulut dan dengan sendirinya anda tak akan makan dengan jumlah berlebihan.
Lalu apakah ini juga dicontohkan Nabi? Tentu saja. Nabi dikabarkan mengunyah makanan secara perlahan. Beberapa ahli agama menganjurkan 33 kali. Dengan angka itu kita tak hanya bisa menghancurkan makanan dengan sempurna tapi juga bisa sekalian berzikir agar makanan menjadi berkah dalam tubuh kita.

1 comment: