Air
mata ternyata bukan hanya berfungsi sebagai tanda kesedihan. Penelitian
baru-baru ini menunjukkan bahwa zat bernama lysozymes yang ada dalam air mata
berfungsi untuk menghancurkan bakteri berbahaya. Lysozymes adalah protein
berbentuk seperti rahang yang menempel ke dinding sel bakteri dan mengunyah
bakteri-bakteri tersebut sampai hancur. “Enzim tersebut mencapai dinding sel
bakteri dan tidak melepaskannya, kemudian mulai mengunyah bakteri itu.” Terang Gregory
Weiss, ahli biologi molekuler dan Profesor Kimia di University of California
Irvine, AS. Dilansir Livescience, pemenang Nobel AlexanderFleming pertama kali
menemukan protein-protein antiseptic ini didalam air mata sekitar satu abad
lalu. Sementara para ilmuwan telah mengetahui protein itu memakan dinding sel
lawannya, mereka tidak yakin persis bagaimana proses tersebut bekerja.
Misalnya, apakah protein melompat dan menggigit, kemudian melompat lagi? Sebuah
tim yang dipimpin oleh Weiss dan Irvine, menciptakan sebuah transitor kecil
untuk menjawab pertanyaan itu. Mereka menempelkan lysozymes ke sebuah nanotube
karbon yang dilekatkan pada sirkuit elektronik. Ketika listrik dikirim lewat
nanotube membentuk mikrofon sangat kecil (sekitar 100 ribu kali llebih kecil
dari rambut manusia) yang dapat mendengarkan suara protein ketika mengunyah.
Mereka menemukan dua rahasia protein tersebut, “seiring mereka bergerak
disepanjang permukaan bakteri, protein itu menggigit dan gigitan memproduksi
sebuah lubang kecil baru, dan akhirnya diperoleh luka besar, kemudian bakteri
itu meledak.
Sumber:
Pikiran Rakyat Edisi 2 Februari 2012
No comments:
Post a Comment