Dari sawah naik status ke meja makan. Begitulah nasib
keong.Sebetulnya sudah lama hewan berlendir ini menjadi menu favorit umat
manusia. Meski sewaktu mentah terlihat sangat menjijikkan karena tubuhnya yang
berlendir, setelah diolah ternyata amat lezat.
Secara international, keong cukup popular. Banyak warga yang juga
doyan mengonsumsi keong-keong ini. Konon, konsumsi produksi-produk keong
international mencapai 400.000 ton, yang setara dengan dua juta keong segar.
Menu yang paling terkenal tentu saja escargot. Ini adalah menu
favorit orang Prancis. Escargot bahan bahan bakunya adalah bekicot. Biasanya
escargot dijadikan appetizer. Jika disajikan dengan ciamik maka harga escargot
bisa sangat mahal. Dan orang Australia juga mengenal menu keong. Mereka
menyebutnya abalone, yang dijadikan sebagai makanan utama. Biasanya,
dicampurkan dengan spageti.
Keong memang sangat lezat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi
karena kaya protein tetapi rendah lemak. Menurut Staf Pengajar Jurusan Teknologi
Pertanian Unsoed Purwokerto Dr. Nur Aini, dalam situs Kulinologi Indonesia,
dalam seratus gram bagian keong yang dapat dimakan terdapat 16 gram protein
sehingga apabila mengonsumsi 100 gram keong (kraca/tutut), tubuh kita sudah
mendapat 32 persen protein dari kebutuhan sehari-hari. Protein menunjang
keberadaan setiap sel tubuh dan juga berperan dalam proses kekebalan tubuh.
Konsumsi protein hewani dalam makanan sehari-hari diperlukan oleh tubuh
disamping protein nabati.
Sementara kadar lemak dalam 100 gram keong terdapat dalam jumlah
1,4 gram. Lemak yang terdapat dalam keong merupakan asam lemak esensial dalam
bentuk asam linoleat dan asam linolenat. Suatu studi di Brazil menunjukkan
bahwa 75 persen lemak dalam keong merupakan asam lemak tidak jenuh yang dapat
menurunkan kadar kolesterol darah. Asam lemak tidak jenuh tersebut 57 persen
tersusun dari asam lemak tak jenuh ganda dan sisanya merupakan asam lemak tak
jenuh tunggal. Kandungan vitamin dalam keong juga cukup tinggi dengan dominasi
vitamin A, vitamin E, niacin, dan folat. Vitamin A berperan dalam pembentukan
indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, sebagai salah satu
komponen penyusun pigmen mata di retina serta menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh.
Niacin atau vitamin B3 berperan penting dalam metabolisme karbohidrat
untuk menghasilkan energy, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh,
vitamin B3 memiliki peran penting dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migrant, dan vertigo.
Adapun vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai
jaringan. Mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Vitamin
E juga merupakan senyawa antioksidan alami. Folat berfungsi membantu
pembentukan sel darah merah, mencegah anemia, sebagai bahan pembentukan bahan genetic
sel, dan sangat esensial selama kehamilan karena mencegah timbulnya kecacatan
tabung saraf pada bayi. Apabila kita mengonsumsi 100 gram kraca, maka kita
dapat memenuhi kebutuhan 2 persen vitamin A, 23 persen vitamin E, 7 persen
niacin, dan 66 persen folat.
Belum lagi kandungan mineralnya. Mineral merupakan zat yang
berperan penting pada tubuh manusia untuk pengaturan kerja enzim-enzim,
pemeliharaan keseimbangan asam dan basa, membantu pembentukan ikatan yang
memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Kandungan mineral yang
utama pada keong berupa kalsium, zat besi, magnesium, kaliumdan fosfor. Apabila
kita mengonsumsi 100 gram kraca, maka sudah memenuhi 17 persen kasium dan 13,5
persen zat besi untuk kebutuhan tubuh sehari-hari.
Begitu tingginya kandungan gizi keong. Oleh karena itu, jangan
sia-siakan anugerah Allah SWT ini.
Sumber: Pikiran Rakyat Edisi 6 Agustus 2011
uenakkk
ReplyDelete