#navbar-iframe { display: none !important; } Blog Kang Cepot: Beras Merah Mencegah Kanker

Wednesday, 15 February 2012

Beras Merah Mencegah Kanker

Bagi kebanyakan orang, beras yang telah ditanak menjadi nasi hanyalah pengganjal perut. Nasi yang telah menjadi makanan pokok masyarakat asia ini telah dikenal memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi hingga dapat memasok energy untuk beraktifitas sehari-hari.
Berdasarkan penelitian Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), di Indonesia, beras menyumbang 63 persen energy, 38 persen protein, dan 21,5 persen zat besi. Beras juga berfungsi sebagai  pangan fungsional  karena mengandung satu atau lebih komponen yang memiliki fungsi fisiologis tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan.
Lain lagi cerita untuk beras merah. Dalam beras merah berlaku juga untuk beras ketan merah, beras dapat berperan lebih dari sekedar sumber kalori dan kandungan di atas tadi. Beras merah dapat menjadi sumber makanan yang kaya gizi, bahkan memiliki khasiat sebagai anti kanker, antioksidan, serta mencegah penyakit jantung koroner. Kandungan itu benar-benar ada dan telah diteliti banyak ahli.
Kandungan gizi yang lebih dalam merah telah diketahui oleh para leluhur kita. Banyak orang tua terdahulu menyarankan ibu hamil dan bayi untuk mengonsumsi beras merah. Selain itu, beras merah juga biasanya diberikan pada bayi yang tengah menderita diare agar lekas sembuh. Tak heran jika beras merah menjadi salah satu kandungan dalam bubur bayi yang diproduksi secara missal oleh industry. Semua perlakuan itu menandakan bahwa beras merah bukanlah beras biasa.
Menurut Buang Abdullah, Phd, pemulia padi dari BB padi sukamandi Subang, antosianin adalah pigmen member warna merah dalam beras merah. Antosianin inilah yang berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, dan mencegah penyakit jantung koroner melalui pencegahan penyempitan pembuluh arteri atau antiaterogenik. Dalam jumlah sedikit saja, antisianin ternyata sudah cukup efektif mencegah lemak jahat (low density lipoprotein/LDL), serta menjaga dan memperbaiki organ penglihatan (mata).
Beras merah juga mengandung vitamin B1. Vitamin B1 berperan sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat dalam bentuk thiamine pyrophosphate (TPP). Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B dan memiliki kemampuan menurunkan tingkat homocysteine plasma yang merupakan salah satu factor pencetus terjadinya penyakit jantung. Sifat asam folat yang protektif terhadap penyakit degenerative berkaitan erat dengan aktivitas senyawa tersebut sebagai antioksidan.
“Peningkatan kualitas beras merah memegang peran penting dalam perbaikan gizi masyarakat Indonesia yang sebagaian besar menjadikan beras sebagai makanan pokok,” kata Buang. Karena itu, menurut dia, perbaikan kualitas beras merah merupakan salah satu tujuan utama program pemuliaan tanaman padi. Kualitas beras dinilai berdasarkan kualitas penggilingan, ukuran butir, bentuk, penampilan, aroma, dan karakteristik memasak.

Sumber : Pikiran Rakyat Edisi 13 Februari 2012

No comments:

Post a Comment